✨ — 8 Penyebab Rambut Rontok yang Tak Anda Duga — ✨
Rambut rontok merupakan hal yang sangat mengganggu. Terlebih ketika kita baru menyadari bahwa rambut kita rontok saat melihat banyaknya gumpalan rambut di kamar tidur atau kamar mandi. Setiap orang, tanpa terkecuali, juga pasti pernah mengalami kerontokan rambut. Secara umum, rambut rontok merupakan keadaan hilangnya rambut dari kepala atau badan. Tapi apa sebenarnya yang menjadi penyebab rambut rontok?
Rambut rontok biasanya memiliki banyak penyebab termasuk alopecia androgenetic (merupakan tanda-tanda rambut rontok dan penipisan rambut yang paling umum terjadi pada manusia), infeksi jamur, trauma (misalnya, karena trikotilomania), radioterapi, kemoterapi, kekurangan gizi (misalnya, kekurangan zat besi) dan penyakit autoimunitas seperti alopecia areata (merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit kepala dan menyebabkan rambut rontok).
Namun, terkadang rambut rontok juga disebabkan oleh kondisi tubuh serta penyakit tertentu. Apa saja di antaranya?
Penyebab rambut rontok yang sering terjadi
Berikut adalah beberapa alasan yang bisa menjadi salah satu penyebab rambut rontok yang mungkin sedang Anda alami:
1. Stres
Stres merupakan bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental yang dapat mempengaruhi aktivitas. Bahkan, stres juga dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Stres yang dapat menjadi penyebab kerontokan rambut bukanlah stres jangka pendek (yaitu stres akibat kemacetan, tugas yang menumpuk, atau dimarahi oleh atasan, dll); melainkan, stres jangka panjang (seperti stres setelah melahirkan, akibat kecelakaan, penyakit, trauma akibat operasi, dll). Stres tersebutlah yang dapat memicu terjadinya rambut rontok, yang disebut telogen effluvium (bentuk alopesia yang ditandai dengan kerontokan rambut secara difus yang dapat terjadi secara akut maupun kronis).
Selain itu, stres emosional juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, misalkan karena perceraian, atau kematian orang yag dicintai.
2. Anemia
Anemia adalah kondisi berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin (Hb) adalah suatu senyawa protein pembawa oksigen didalam sel darah merah. Anemia karena kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab terjadinya kerontokan rambut, hal tersebut juga diungkapkan oleh American Academy of Dermatology. Umumnya, jika rambut rontok akibat kekurangan zat besi maka dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging terutama hati dan daging merah, kacang kedelai dan sayuran berdaun hijau seperti bayam.
3. Gaya rambut
Tanpa disadari, terlalu sering mengganti gaya rambut dan perawatan rambut dapat menyebabkan kerontokan rambut. Terlebih jika Anda mencoba memiliki gaya rambut ekstrim seperti dikepang ketat, atau melakukan perawatan yang menggunakan bahan kimia keras atau panas tinggi. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kekuatan akar rambut. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kerontokan rambut akibat gaya rambut yang ekstrim dan perawatan rambut, maka American Academy of Dermatology menganjurkan Anda untuk menggunakan kondisioner setiap habis keramas.
Selain itu, Anda harus membiarkan rambut Anda dalam keadaan kering dan cobalah untuk membatasi jumlah waktu meluruskan/mengeritingkan rambut dengan catokan (yang mengandung panas tinggi) setidaknya maksimal seminggu satu kali.
4. Baru melahirkan
Kehamilan merupakan salah satu contoh dari jenis stres fisik yang bisa jadi penyebab rambut rontok. Namun, rambut rontok saat kehamilan sangat jarang terjadi karena pada saat kehamlilan terjadi peningkatan hormon estrogen sehingga rambut akan menebal. Rambut rontok justru sering dialami oleh wanita setelah melahirkan (pasca kehamilan). Hal tersebut terjadi karena setelah Anda melahirkan, kadar estrogen akan menurun sehingga rambut akan masuk ke dalam fase istirahat (telogen). Saat fase ini terjadi, rambut yang mengalami kerontokan setiap harinya akan semakin banyak.
Namun Anda tidak perlu khawatir, karena kerontokan rambut ini tidak akan membuat rambut Anda menjadi botak. Pasalnya, dalam waktu 6 bulan rambut Anda akan tumbuh kembali normal, tetapi tekstur rambut mungkin akan terlihat berbeda. Jika memang setelah lebih dari 12 bulan waktu melahirkan rambut Anda tetap mengalami keorntokan, Anda harus berkonsultasi kepada dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab kerontokan rambut tersebut.
5. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah istilah yang mengacu pada simtoma menurunnya sintesis dan sekresi hormon tiroid dari kelenjar tiroid. Pada umumnya, penyebab hipotiroidisme adalah kurangnya asupan gizi berupa iodina atau yodium. Akibat dari hipotiroidisme adalah menurunnya produksi hormon tiroid yang dapat berakibat pada kerontokan rambut.
7. Riwayat keluarga (keturunan)
Salah satu penyebab rambut rontok yaitu faktor keturunan. Selain itu, faktor keturunan juga dapat mempengaruhi usia di mana Anda akan mulai kehilangan rambut, tingkat kerontokan rambut dan tingkat kebotakan. Jenis rambut rontok mungkin melibatkan baik penipisan rambut dan miniaturisasi (rambut menjadi lembut, halus dan pendek).
8. Pengaruh obat
Rambut rontok juga dapat disebabkan oleh obat-obatan yang sedang dikonsumsi, seperti obat untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, tekanan darah tinggi, dll. Selain itu, asupan vitamin A yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan rambut rontok.
Konten ini sangat menguntungkan saya
BalasHapusmakasi infonya kak
BalasHapus